LINK GUNADARMA

Banner Link Gunadarma

Jumat, 01 Januari 2016

Tugas 4 Psikologi Manajemen


Komunikasi Dalam Manajemen
A.    Pengertian Komunikasi
            Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang lain tersebut menjadi miliknya.
Pengertian Komunikasi menurut para Ahli:
·         Carl L Hovland à Komunikasi proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang lambang bahasa ( verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain.
·         Edwin Emery à Komunikasi adalah seni menyampaikan informasi, ide dan sikap seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol–simbol.
·         Theodorson  & Theodorson à Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide–ide sebagai sikap atau emosi dari seseorag kepada orang lain terutama melalui simbol–simbol.
·         Laswell à Komunikasi adalah sebuah proses yang memberikan gambaran siapa mengatakan apa dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa.

            Berdasarkan penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian suatu ide, gagasan–gagasan, sikap atau pun emosi dari seseorang terhadap orang lain yang melibatkan komunikator dan komunikan yang disampaikan melalui simbol ataupun bahasa.

B.     Proses Komunikasi
            Proses komunikasi adalah setiap langkah mulai dari saat menciptakan informasi sampai dipahami oleh komunikan. Dalam aplikasinya, langkah-langkah dalam proses komunikasi adalah sebagai berikut:
1.      Langkah pertama, ide atau gagasan diciptakan oleh sumber atau komunikator.
2.      Langkah kedua, ide yang diciptakan tersebut kemudian dialihbentukan menjadi lambang-lambang komunikasi yang mempunyai makna dan dapat dikirimkan.
3.      Langkah ketiga, pesan yang telah di-encoding tersebut selanjutnya dikirimkan melalui saluran atau media yang sesuai dengan karateristik lambang-lambang komunikasi ditujukan kepada komunikan.
4.      Langkah keempat, penerima menafsirkan isi pesan sesuai dengan persepsinya untuk mengartikan maksud pesan tersebut.
5.      Langkah kelima, apabila pesan tersebut telah berhasil di-decoding, khalayak akan mengirim kembali pesan tersebut ke komunikator.

            Wilbur Schramm mengatakan bahwa untuk terjadinya proses komunikasi paling sedikit harus memiliki 3 unsur komunikasi, yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Sedangkan menurut Bovee dan Thill dalam buku Business Communication Today, 6e, proses komunikasi terdiri atas enam tahap, yaitu:
1.      Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.
2.      Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.
3.      Pengirim menyampaikan pesan.
4.      Penerima menerima pesan.
5.      Penerima menafsirkan pesan.
6.      Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim.

C.     Hambatan Komunikasi
1.      Hambatan dari Proses Komunikasi
·         Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
·         Hambatan dalam penyandian atau simbol. Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
·         Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
·         Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
·         Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima atau mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
·         Hambatan dalam memberikan balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
2.      Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3.      Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4.      Hambatan Psikologis
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

D.    Definisi Komunikasi Interpersonal Efektif dalam Organisasi
            Secara umum definisi komunikasi interpersonal adalah “Sebuah proses penyampaian pikiran-pikiran atau informasi dari seseorang kepada orang lain mealui suatu cara tertentu (biasanya dalam komunikasi diadik) sehingga orang lain tersebut mengerti apa yang dimaksud oleh penyaampaian pikiran-pikiran atau informasi
            Komunikasi interpersonal merupakan aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan cara utuk menyampaikannya dan menerima pikiran-pikiran, informasi, gagasan, perasaan, dan bahkan emosi seseorang sampai pada titik tercapainnya pengertian yang sama antara komunikator dan komunikan.

Komunikasi interpersonal efektif dalam organisasi yang mencakup componential & situational, yaitu :
            Komunikasi dalam organisasi atau perusahaan dapat menentukan efektif atau tidaknya dalam suatu penyampaian pesan atau perintah antar anggota organisasi, baik antara atasan dengan bawahan (downward communication), bawahan dengan atasan (upward communication), maupun antar anggota yang jabatannya setaraf (lateral communication). Secara sederhana, komunikasi adalah proses penyampaian atau transfer dan pemahaman suatu pengertian (meaning). Jadi dalam berkomunikasi, kita harus efektif menyampaikan pesan yang ada pada kita kepada orang lain. Adapun berkomunikasi secara langsung dan sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan kepada orang lain. Karena dapat mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang dengan efek umpan balik secara langsung. Proses berkomunikasi dimulai dari adanya pesan yang akan disampaikan oleh pengirim, kemudian ditransfer melalui suatu channel (saluran), kemudian diterima oleh penerima. Adapun komunikasi interpersonal efektif dalam suatu organisasi mencakup dua bagian yaitu componential dan situational.
1.      Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2.      Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.

E.     Model Pengolahan Informasi
            Model Pengolahan Informasi pada dasarnya menitikberatkan dorongan-dorongan internal (datang dari dalam diri) manusia untuk memahami dunia dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya masalah dan mengupayakan jalan pemecahannya, serta mengembangkan bahasa untuk mengungkapkannya
Model pengolahan informasi dibawah ini ada 4 yaitu:
1.      Rational
Model pengolahan informasi dimana  orang- orang benar-benar memproses semua informasi yang tersedia dalam mencari solusi yang terbaik atau output maksimum. Model ini memiliki nilai perspektif yang kuat, tetapi akurasi deskriptif lemah.
2.      Limited capacity
Model pengolahan informasi yang melemahkan kondisi model rasional dan mengasumsikan bahwa orang mempermudah pengolahan informasi dalam mencari solusi (tidak diperlukan optimal).
3.      Expert
Model pengolahan informasi Menempatkan penekanan pada penggunaan pengetahuan mendalam yang sudah dikembangkan oleh ahli yang melengkapi pengolahan informasi yang telah disederhanakan. Sang ahli memiliki basis pengetahuan yang jauh lebih besar, yang diperoleh melalui pengalaman.
4.      Cybernetic
Model pengolahan informasi dimana pengolahan informasi dapat diubah dengan umpan balik.

F.      Model Interaktif Manajemen
Model interaktif manajemen mencakup lima jenis, yaitu:
1.      Confidence
Dalam manajemen, timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2.      Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan.
3.      Interaction Management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen, seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan.
4.      Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5.      Other Orientation
Adanya komunikasi antara komunikasi dengan satu pihak ke pihak lain, sebagai tukar menukar informasi.


Sumber Referensi:
Suprapto, Tommy. (2009). Pengantar teori dan manajemen komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo