- Terapi Psikoanalisa
·
Tokoh : Sigmund Freud
Aliran psikoanalisis dari Sigmund Freud
berasumsi bahwa energi penggerak awal perilaku manusia berasal dari dalam diri
manusia yang terletak jauh di alam bawah sadar dan itulah sebabnya mengapa
seringkali banyak penyakit fisik yang disebabkan oleh tertekannya psikologis
seseorang. Terapi psikoanalisis bertujuan untuk membentuk kembali struktur
karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yang tidak disadari di dalam
diri klien. Beberapa teknik yang terdapat dalam terapi psikoanalisis
diantaranya adalah asosiasi bebas, penafsiran, analisis mimpi, analisis
resistensi, dan analisis transferensi.
·
Kelebihan
Terapi psikoanalisa memiliki dasar teori
yang kuat dan dapat mengungkap masalah klien dari masa lalunya sehingga klien
dapat mengetahui dan mengenali masalah yang sebenarnya tidak disadarinya.
Terapis dapat mengungkap masa lalu klien lebih dalam dan menyeluruh dibanding
dengan terapi lainnya.
·
Kekurangan
Diperlukan waktu yang cukup lama untuk
melakukan terapi psikoanalisa sehingga dapat membuat klien menjadi jenuh dan
memakan biaya yang tidak sedikit bagi klien. Kemampuan terapis juga harus
handal, menguasai, dan terlatih dalam melakukan terapi psikoanalisa agar dapat
mengungkapkan masalah masa lalu kliennya.
- Terapi Humanistik Eksistensialis
·
Tokoh : tidak terikat pada salah seorang
pelopor, akan tetapi eksistensial memiliki banyak pengembang, tetapi yang
populer adalah Victor Frankl, Rollo May, irvin Yalom, James Bugental, dan
Medard Boss.
Terapi Eksistensial Humanistik berfokus
pada situasi kehidupan manusia di alam semesta, yang mencakup tanggung jawab
pribadi, kecemasan sebagai unsur dasar dalam kehidupan batin. Usaha untuk
menemukan makna diri kehidupan manusia, keberadaan dalam komunikasi dengan
manusia lain, kematian serta kecenderungan untuk mengembangkan dirinya
semaksimal mungkin. Teknik-teknik yang digunakan dalam terapi ini, yaitu
Penerimaan, Rasa Hormat, Memahami, Menentramkan, Memberi Dorongan, Pertanyaan
Terbatas, Memantulkan Pernyataan dan Perasaan Klien, Menunjukan Sikap yang
Mencerminkan Ikut Merasakan Apa yang Dirasakan Klien, Bersikap Mengijinkan
Untuk Apa Saja yang Bermakna.
·
Kelebihan
Terapi ini dapat digunakan bagi klien
yang mengalami kekurangan dalam perkembangan dan kepercayaan diri. Adanya
kebebasan klien untuk mengambil keputusan sendiri. Pendekatan terapi
eksistensial lebih cocok digunakan pada perkembangan klien seperti masalah
karier, kegagalan dalam perkawinan, pengucilan dalam pergaulan ataupun masa transisi
dalam perkembangan dari remaja menjadi dewasa
·
Kekurangan
Terapi Humanistik eksistensial dalam
pelaksanaannya tidak memiliki teknik yang tegas. Terlalu percaya pada kemampuan
klien dalam mengatasi masalahnya (keputusan ditentukan oleh klien sendiri), dan
memakan waktu yang cukup lama.
- Terapi Client Centered Therapy
·
Tokoh
: Carl R. Rogers
Terapi client centered sebagai reaksi
terhadap apa yang disebutnya keterbatasan-keterbatasan mendasar dari
psikoanalisis. Pada hakikatnya, pendekatan client centered adalah cabang dari
terapi humanistik yang menggaris bawahi tindakan mengalami klien berikut dunia
subjektif dan fenomenalnya. Menurut Rogers yang dikutip oleh Gerald Corey
menyebutkan bahwa:’ terapi client centered merupakan teknik konseling dimana yang
paling berperan adalah klien sendiri, klien dibiarkan untuk menemukan solusi
mereka sendiri terhadap masalah yang tengah mereka hadapi. Hal ini memberikan
pengertian bahwa klien dipandang sebagai partner dan konselor hanya sebagai
pendorong dan pencipta situasi yang memungkinkan klien untuk bisa berkembang
sendiri.
·
Kelebihan
Terapi ini membantu klien untuk memahami
diri kilen agar mampu menyelesaikan masalahnya secara mandiri dan menentukan
hidupnya sendiri.
·
Kekurangan
Terapi ini berpusat pada klien yang
terlalu sederhana dan dirasa terlalu luas sehingga tidak memperhatikan diri
klien selain itu sulit bagi terapis untuk bersifat netral dalam situasi
hubungan interpersonal.
- Logoterapi
·
Tokoh : Frankl
Logoterapi secara umum dapat digambarkan
sebagai corak psikologi/psikiatri yang mengakui adanya dimensi kerohanian pada
manusia disamping dimensi ragawi dan kejiwaan, serta beranggapan bahwa makna
hidup (the meaning of life) dan hasrat untuk hidup bermakna (the will of
meaning) merupakan motivasi utama manusia guna meraih taraf kehidupan bermakna
(the meaningful life) yang didambakannya. Logoterapi bertujuan agar klien dapat
meraih hidup bermakna dan mampu mengatasi secara efektif berbagai kendala dan
hambatan pribadi. Beberapa teknik yang terdapat dalam logoterapi diantaranya
adalah persuasif, intensi paradoksikal, derefleksi, dan bimbingan ruhani
(medical ministry).
·
Kelebihan
Logoterapi ini dapat menolong klien
untuk menemukan tujuan dan maksud dalam hidupnya dengan memperlihatkan
bernilainya tanggung jawab dan tugas-tugas tertentu. Selain itu, klien dapat
meraih hidup yang bermakna, serta mampu mengatasi berbagai kendala dan hambatan
pribadi yang dialami klien dengan menyadari dan memahami, serta merealisasikan
berbagai potensi dan sumber daya kerohanian yang dimiliki.
·
Kekurangan
Terdapat beberapa klien yang tidak dapat
menunjukkan makna hidupnya, sehingga menimbulkan suatu kebosanan yang merupakan
ketidakmampuan seseorang untuk membangkitkan minat apatis, hampa, perasaan
tanpa makna, meragukan kehidupan, dan merasa kehilangan tujuan hidup. Hal
seperti ini dapat menyulitkan terapis untuk melakukan terapi pada klien
tersebut.
- Terapi RET (Rational Emotive Therapy)
·
Tokoh
: Albert Ellis
RET dibangun berdasarkan filosofi bahwa
“apa yang mengganggu jiwa manusia bukanlah peristiwa-peristiwa tetapi bagaimana
manusia itu mereaksi atau berprasangka terhadap peristiwa-peristiwa tersebut”.
RET tidak memusatkan perhatian kepada peristiwa-peristiwa masa lalu tetapi
lebih kepada peristiwa yang terjadi saat ini dan bagaimana reaksi terhadap
peristiwa tersebut. Rational emotive therapy juga percaya bahwa saat manusia
mempunyai pilihan, mampu mengontrol ide-idenya, sikap, perasaan, dan
tindakan-tindakannya serta mampu menyusun kehidupannya menurut kehendak atau
pilihannya sendiri. RET didasari asumsi bahwa manusia itu dilahirkan dengan
potensi rasional dan juga irasional.
·
Kelebihan
Rational Emotive Therapy (RET) dapat
membantu klien untuk memperoleh filsafat hidup yang lebih realistik. Selain
itu, Rational Emotive Therapy (RET) juga dapat membantu klien untuk
menghilangkan pikiran-pikiran yang tidak rasional dan menggantinya dengan
pikiran yang rasional dan logis.
·
Kekurangan
Terdapat klien yang terlalu berprasangka
terhadap logika, sehingga sulit untuk menerima analisis secara logika.
Kemudian, seseorang dalam memandang sesuatu yang dianggap tidak rasional
terkadang berbeda-beda, sehingga dapat menimbulkan kesalahan dalam menganalisa
masalah. Selain itu, terapis perlu mengenal dirinya sendiri dengan baik dan
berhati-hati agar tidak memaksakan filsafat hidupnya sendiri kepada kliennya.
- Terapi Perilaku (Behaviour Therapy)
·
Tokoh : Pavlov dan Skinner
Terapi perilaku diarahkan pada
tujuan-tujuan memperoleh perilaku baru, penghapusan perilaku yang maladaptif,
serta memperkuat dan mempertahankan perilaku yang diinginkan. Tujuan umum
terapi perilaku adalah menciptakan kondisi-kondisi baru bagi proses belajar.
Dasar alasannya, yaitu bahwa segenap perilaku adalah dipelajari (learned),
termasuk perilaku yang maladaptif. Beberapa teknik yang terdapat dalam terapi
perilaku (behaviour therapy) diantaranya adalah desensitisasi sistematis,
terapi implosif, latihan asertif, terapi aversi, dan token ekonomi.
·
Kelebihan
Terapi perilaku (behaviour therapy)
dapat membantu klien untuk menghilangkan perilaku atau respon yang maladaptif,
memperoleh perilaku baru, serta memperkuat dan mempertahankan perilaku yang
diinginkan. Waktu terapi relatif singkat. Kolaborasi yang baik antara terapis
dan klien dalam penetapan tujuan dan pemilihan teknik.
·
Kekurangan
Terapi behavior bersifat dingin (kaku),
kurang menyentuh aspek pribadi, dan mengabaikan hubungan antar pribadi, lebih
menekankan pada teknik, perubahan klien hanya berupa gejala yang dapat
berpindah kepada bentuk perilaku yang lain sehingga tidak mementingkan penyebab
perilaku itu sendiri. Terapi ini dapat mengubah perilaku tetapi tidak mengubah
perasaan.
- Terapi Kelompok (Group Therapy)
Terapi kelompok membentuk perubahan
terhadap klien, khususnya perubahan perilaku di dalam kelompok. Partisipasi
pasien dalam terapi kelompok memberi kemungkinan kepadanya melepaskan tegangan
dan mengalami abreaksi karena menghidupkan kembali sejumlah kejadian yang
mengandung emosi. Dalam beberapa bentuk terapi kelompok yang lebih intensif,
analisis hubungan transferensi (transference relationship) yang berkembang
dalam kelompok akan terjadi. Beberapa teknik yang terdapat dalam terapi
kelompok (group therapy) diantaranya adalah psychodrama techniques, T-Group
techniques, encounter techniques, behavioral techniques, serta dance and art
therapy.
·
Kelebihan
Terapi kelompok (group therapy) ini
dapat membantu klien untuk mengungkapkan perasaan-perasaan tentang konflik,
kemarahan, agresi, perasaan bersalah, dan kesedihan. Terapi ini juga dapat
membantu mengembangkan kesadaran diri dengan berfokus pada cara bagaimana para
anggota kelompok berhubungan satu sama lain dalam suatu situasi dimana didorong
untuk mengungkapkan perasaan-perasaan secara terus-terang. Selain itu, terapi
kelompok (group therapy) juga dapat memberikan pandangan yang luas dan berbagai
macam alternatif pemecahan masalah. Dukungan yang diberikan oleh sesama anggota
kelompok dalam terapi kelompok (group therapy) mungkin akan memberikan pengaruh
yang lebih besar terhadap peningkatan harga diri dan kepercayaan diri. Anggota
kelompok yang sudah menunjukkan peningkatan yang lebih baik akan menjadi sumber
pengharapan bagi anggota lain dalam kelompok untuk menjadi lebih baik pula.
·
Kekurangan
Karena setiap orang memiliki karakter
yang berbeda-beda, maka terkadang sulit dalam menjalin hubungan antar anggota
dalam terapi kelompok (group therapy) dan terkadang sulit pula untuk
menumbuhkan kepercayaan dalam diri klien. Terapi kelompok (group therapy) juga
dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan dalam diri klien yang lebih menginginkan
adanya hubungan personal dengan terapis dalam melakukan terapi. Selain itu,
terkadang klien dapat sangat bergantung dan berharap terlalu banyak pada
kelompok.