Contoh Kasus
tentang fobia. Semua
penanganan psikoanalisis terhadap fobia berupaya mengungkap konflik-konflik
yang ditekan yang diasumsikan mendasari ketakutan ekstrem dan karakteristik
penghindaran dalam gangguan ini. Karena fobia dianggap sebagai simtom dari
konflik-konflik yang ada di baliknya, fobia biasanya tidak secara langsung
ditangani. Memang, upaya langsung untuk mengurangi penghindaran fobik
dikontraindikasikan karena fobia diasumsikan melindungi orang yang bersangkutan
dari berbagai konflik yang ditekan yang terlalu menyakitkan untuk dihadapi.
Dalam berbagai kombinasi analis menggunakan
berbagai teknik yang dikembangkan dalam tradisi psikoanalisis untuk membantu
mengangkat represi. Dalam asosiasi bebas analis mendengarkan dengan penuh
perhatian apa yang disebutkan pasien terkait dengan setiap rujukan mengenai
fobia. Analis juga berupaya menemukan berbagai petunjuk terhadap penyebab fobia
yang ditekan dalam isi mimpi yang tampak jelas. Apa yang diyakini analis
mengenai penyebab yang ditekan tersebut tergantung pada teori psikoanalisis
tertentu yang dianutnya. Seorang analis ortodoks akan mencari konflik-konflik
yang berkaitan dengan seks arau agresi, sedangkan analis yang menganut teori
interpersonal dari Arieti akan mendorong pasien untuk mempelajari generalisasi
ketakutannya terhadap orang lain.
Anonim. (2011). Fobia. (http://phobia-disorder.blogspot.com/p/prevensi.html).
(Diakses tanggal 20 Maret 2016).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar